Bagi permudaan sandwich, menyelamatkan uang untuk kebutuhan pribadi sambil memenuhi kebutuhan keluarga sering kali menjadi hal yang sulit dilakukan.
Generasi sandwich atau generasi giliran bergilir sering dikaitkan dengan orang-orang yang keuangannya tidak teratur karena uang habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga.
Generasi ini adalah generasi yang menunjukkan identitas seseorang dengan dua kelemahan, yaitu keuangan.
Orang-orang generasi sandwich memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan orang lain seperti orangtua, anak, hingga masa depan.
Untuk seorang generasi sandwich memiliki pengelolaan keuangan yang baik dan seimbang, dan Ekonom Suwandi, Um Surabaya, Arin Setyowati, memberikan beberapa tips agar generasi sandwich dapat menyesuaikan kebutuhan.
Menurut Arin, ada lima hal yang harus diterapkan oleh para pelaku generasi sandwich agar selalu bisa mengelola keuangan yang sehat meski memiliki tanggungan yang banyak.
1. Menggunakan penghasilan dengan bijak
Dalam mengalokasikan penghasilan, bisa menggunakan rumus 50/30/20 atau bisa juga dengan rumus 40/30/20/10 untuk mengelola keuangan.
Detail dari kedua rumus tersebut adalah jika 50% dari pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan pokok, misalnya belanja bulanan, billing listrik dan air, cicilan dan lain-lainnya.
Kemudian 30 persennya dialokasikan untuk hiburan, 20 persen untuk asuransi kehidupan, dan 10 persen untuk disimpan sebagai dana cadangan.
“Bila menggunakan rumus 40/30/20/10, maka 40 persennya diperuntukkan untuk pengeluaran bulanan, 30 persennya untuk kewajiban (membayar angsuran, cicilan), 20 persennya untuk tabungan, dan 10 persennya untuk berderma atau kebaikan lainnya,” kata Arin, seperti dikutip dari situs UM Surabaya.
2. Mencari alternatif penghasilan tambahan
Tips mengatur keuangan yang kedua bagi generasi sandwich adalah mencari penghasilan tambahan.
Untuk mendukung kebutuhan pribadi dan keluarga.
Misalnya dengan melakukan menjadi reseller hingga freelancer, atau memulai bisnis sendiri dalam upaya menciptakan sumber penghasilan tambahan.
3. Menempatkan keuangan pada investasi yang stabil dan cerah prospek
Selain menyimpan uang di tabungan, melakukan investasi menjadi alternatif paling efektif untuk mengembalikan dana tersimpan kita dengan menghasilkan keuntungan (profit).
“Tentu saja dengan melakukan seleksi ketat pada instrumen investasi yang akan kita pilih untuk tidak rugi. Instrumen investasi yang bisa dipilih di antaranya; sukuk ritel, obligasi dan lainnya,” katanya.
4. Menyiapkan asuransi diri
Keamanan baik pensiun maupun kesehatan diri sendiri sangat penting disiapkan oleh generasi sandwich.
Karena batasan dari kemampuan fisik dan psikis manusia, maka perlu dipikirkan sejak awal untuk membeli perlindungan asuransi baik kebugaran maupun pensiun untuk mengurangi risiko atas kejadian di masa depan.
5. Dana darurat
Tips terakhir untuk generasi sandwich dalam mengatur keuangan adalah menyiapkan dana darurat.
“Menggerakkan terakhir untuk alokasi dana darurat. Dana ini akan menjadi dana cadangan untuk menutup kebutuhan tidak terduga yang muncul dalam waktu cepat atau bersamaan,” pungkas Arin.