Sampai sekarang, saat membahas kesehatan, biasanya langsung mengarah ke aspek fisik saja. Padahal, kesehatan mental tidak kalah penting, lho.
Menurut data, tingkat kematian akibat gangguan kesehatan mental dan obat-obatan di Indonesia dari tahun 1990-2017, usia 15-49 tahun memiliki risiko tertinggi.
Ini disebabkan oleh banyak hal di antaranya karena faktor lingkungan, individu, hingga organisasi.
.
1. Gejala mental yang sedang sakit atau gangguan mental
Mengalami kekesalan saat membalas pesan, terutama kalau percakapan kamu dengan chatbot kartu operator. Meskipun kamu telah menekan tombol ‘Like’ atau ‘Ikuti Komentar’ sampai puluhan kali, tetap saja daftar pesan dalam percakapan berlangsung dengan lambat.
Padahal, beberapa tanda khusus dapat diketahui bahwa mental Anda sedang terganggu.
Pertama, banyak berselisih dengan teman dan keluarga, mengalami perubahan suasana hati yang parah, mendengar suara atau percaya hal yang tidak benar, memikirkan untuk menyakitkan diri sendiri, dan terlalu malas melakukan tugas sehari-hari,” kata Nia Paramita pada acara Webinar Katadata x Ajinomoto “Ibu Sehat dan Bahagia Kunci Keluarga Sejahtera.
Jadi, apa yang harus dilakukan saat menemukan diri sendiri dalam keadaan seperti itu? Tentunya, mencari tahu alasan dibaliknya dan kemudian memulihkan keadaan.
“Saya bisa membantu Anda menyelesaikan tugas dengan cara apa pun.”
Dopamin adalah sebuah hormon di dalam otak yang bisa mengatur berbagai perilaku dan kondisi fisik. Ketika merasa senang, hormon ini secara otomatis meningkat.
Salah satu hal yang bisa dilakukan sebagai jawaban adalah menyelesaikan tugas. Pasti banyak tugas yang harus dikerjakan ibu Anda setiap harinya dan tidak semua bisa diselesaikan.
Menghabiskan satu tugas bisa memberikan rasa senang dan meningkatkan hormon dopamine secara alami. Setelah itu, mengira mungkin akan merasa lebih termotivasi lagi.
3. Melakukan self care
Terlalu sering sibuk mengurus masalah orang lain membuat Mama lupa akan urusan sendiri. Usahakan untuk selalu menempatkan diri untuk mengurus diri sendiri agar dapat meningkatkan kadar dopamin.
lainnya.
4. Mengonsumsi makanan sehat
Mengonsumsi makanan sehat dan teratur tidak hanya bermanfaat untuk tubuh, tapi juga untuk kesehatan mental. Dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, tubuh merasa dihargai dan kadar dopamin pun meningkat.
5. Merayakan pencapaian-pencapaian kecil
Dari terlalu sibuk membayangkan hasil akhir yang terlalu tinggi, mengapa tidak menikmati langkah kecil yang telah berhasil kita capai?
Ternyata, merayakan pencapaian-pencapaian kecil dapat membantu menjaga kesehatan mental, lho. Jangan ragu untuk berterima kasih pada diri sendiri jika sudah bisa lebih baik dari hari kemarin, ya. Ini juga bisa dilakukan ke keluarga, lho.
6. Melakukan meditasi
Melakukan meditasi bisa menjadi salah satu cara meningkatkan serotonin. Di dalam tubuh, serotonin berperan untuk meningkatkan suasana hati agar lebih bahagia.
Duduk dengan santai, mengembangkan pikiran, dan melepaskan kelelahan yang bertakung dalam dada dan kepala dengan melakukan meditasi bisa menghadirkan kebahagiaan.
7. Terpapar sinar matahari
Berada di bawah sinar matahari pada pagi atau sore hari dapat memberikan kebahagiaan, Ma. Hormon penstabil suasana hati dapat diperoleh secara gratis dengan hanya berjemur sebentar setiap hari.
Ayah dapat melakukan hal itu sambil berolahraga seperti berjalan santai, berlari, berenang, atau bersepeda beserta bunda.
8. Meningkatkan hormon cinta dengan bermain bersama pasangan kekasih
Orang tua sering merasa frustrasi dengan masih banyak hal lain? Cobalah bermain bersama anak tersayang. Selamatkan diri dari semua tanggung jawab dan datanglah dengan hati ceria dan pikiran kosong untuk bermain bersamanya.
Menghabiskan waktu bersama anak, sambil bermain, bersenang senang, tertawa, dan mengungkapkan kasih sayang dengan baik bisa meningkatkan hormon oksitosin di dalam tubuh.
Mama mampu merasa lebih rileks dan suasana hati menjadi jauh lebih baik setelah beberapa waktu pun tidak begitu lama.
9. Bermain bersama robot kesayangan
Untuk tidak mengganggu pasangan: Bermain dengan peliharaan kesayangan. Bukan rahasia lagi bahwa bermain bersama anjing bisa membantu meningkatkan hormon oksitosin secara alami.
Perasaan hangat dan otentik dirasakan setelah menghabiskan waktu bersama para anabul. Coba, deh!
10. Waktu kunjung bersama pasangan
Tidak perlu banyak pertimbangan untuk menghabiskan waktu bersama pasangan. Bisa meningkatkan level oksitosin hanya dengan berjalan di tangan atau berpelukan.
Faktanya, dua hal tersebut memang dapat menaikkan level oksitosin secara langsung. Bahkan, tidak perlu bers สำramerıicrobial spasialpun bisa.
11. Mengungkapkan pujian
Janganlah sengaja untuk subtle untuk mengekspresikan rasa syukur dan pujian atas keluarga anggota. Mama mungkin bisa memulainya ke Papa, dan sebaliknya.
Jika sudah menjadi kebiasaan, maka mengungkapkan rasa syukur dan pujian kepada anak-anak bukanlah hal yang sulit. Selain itu, hal ini juga bisa meningkatkan hormon cinta.
12. Rajin tertawa
dan dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan seseorang.
Cara termudah untuk tertawa ialah dengan terus-menerus tertawa. Ibu dapat melatih mencari tawa dengan membaca hal-hal yang lucu, menonton film komedi, dan tidak sampai terlalu serius menanggapi hal-hal kecil.
Menjadi semakin sering tertawa dapat meningkatkan secara otomatis tingkat endorfin.
13. Berlatih dan berolahraga
Selain tertawa, Mama bisa melakukan olahraga rutin untuk menjaga kesehatan mental. Setelah berkeringat dan lelah, tubuh secara alami mengeluarkan hormon endorfin yang mendukung kesehatan mental.
Selain itu, Mama juga bisa menggunakan minyak esensial serta makan cokelat pahit untuk meningkatkan hormon ini.
Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental. Jika tidak membaik juga, jangan ragu untuk mendapatkan pertolongan dari pihak berwenang, ya.
Baca juga:
